Selasa, 19 September 2017

Amnesty Sebut Pidato Jokowi Picu Penembakan Pengedar Narkoba



Amnesty Sebut Pidato Jokowi Picu Penembakan Pengedar Narkoba

Presiden Joko Widodo
AFBCASH INDONESIA - Amnesty Internasional Indonesia mencatat peningkatan signifikan kasus tembak ditempat oleh polisi kepada tersangka narkoba pada 2017. Hingga pertengahan tahun ini saja telah terjadi 80 kasus. Padahal, penembakan tersangka narkoba pada tahun 2016 hanya sebesar 18 kasus.

Agen -  Peneliti Amnesty Internasional Bramantya Basuki melihat ada korelasi antara peningkatan kasus tembak ditempat dengan pernyataan Presiden RI Jokowi. Jokowi dalam beberapa kesempatan berbicara untuk memerangi narkoba di Indonesia.

"Kami berharap kepala negara, kepala pemerintahan, sedikit berhati-hati mengeluarkan pernyataan publik terutama soal narkoba," kata Bramantya Basuki saat ditemui di Gedung Ombusdsman RI Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2017).

Betting - Dia menuturkan saat Presiden berpesan untuk perang terhadap narkotika, kepolisian tampak bereaksi. Alhasil, terjadi peningkatan angka tembak ditempat.

"Ada kenaikan yang signifikan. Pola berulang ketika Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada 27 Juli tentang tembak mati saja. Itu pada Agustus 2017 langsung meningkat jadi 14 kasus,"jelas Bramantya.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki alasan khusus memerintahkan penegak hukum menembak mati pengedar narkoba di Indonesia. Online - Sudah banyak anak bangsa, khususnya pemuda, yang mati karena narkoba setiap hari.

"Jangan diberi ampun. Karena betul-betul berada di posisi darurat narkoba ini," ujar Jokowi saat memberi sambutan pada Penutupan Rakernas PPP di Ancol, Jakarta, Jumat 21 Juli 2017.

"Sudahlah tegaskan saja, terutama pengedar narkoba asing yang masuk, kemudian sedikit melawan, sudah langsung tembak saja,"

Saksikan Video di bawah ini :








0 komentar:

Posting Komentar